Emas diperdagangkan oleh para trader di level US$3.335,89 per troy ounce. Titik ini setara dengan penguatan 0,01% atau hanya US$0,5 berbanding harga pembukaan.
Bloomberg melaporkan harga emas kembali menuju kerugian mingguan pada perdagangan kemarin setelah para investor komoditas mengurangi keyakinan bahwa Federal Reserve (The Fed) yang akan memangkas suku bunga bulan depan menyusul kenaikan inflasi.
Harga emas batangan mendekati US$3.335 per ons pada posisi pergantian hari, setelah ditutup ditutup 0,6% pada sesi sebelumnya.
Penurunan keyakinan suku bunga dihapus setelah laporan resmi pemerintah AS menunjukkan inflasi grosir meningkat pada bulan Juli. Level yang juga rekor tertinggi dalam 3 tahun. Imbal hasil obligasi dan dolar menguat setelah data tersebut, menempatkan harga emas.
Emas batangan biasanya diuntungkan dalam kondisi suku bunga rendah karena tidak memberikan bunga.
Logam mulia telah naik lebih dari seperempat tahun ini, dengan sebagian besar kenaikan tersebut terjadi dalam empat bulan pertama. Peningkatan ini didukung oleh meningkatnya ketegangan geopolitik dan perdagangan yang telah mendorong permintaan aset safe haven, sementara pembelian aset oleh bank sentral juga telah mendukung kekuatan.
Pekan lalu, kebingungan mengenai apakah emasan akan dikenakan tarif AS memicu aktivasi batang premi untuk kontrak berjangka di New York dibandingkan harga spot di London. Presiden Donald Trump mengatakan pada hari Senin bahwa tidak akan ada pungutan melalui media sosial, meski demikian sejauh ini klarifikasi formal berupa surat keputusan dari Gedung Putih tak akan terbit.
Harga emas spot stabil di $3.336,45 per pukul 07.44 pagi di Singapura, yang menunjukkan potensi penurunan 1,8% minggu ini. Indeks Bloomberg Dollar Spot sedikit berubah. Perak stagnan, sementara platinum dan paladium sedikit melemah.
Ikuti Kelas Trader Pemula dan untuk pendaftaran langsung menghubungi konsultan kami.